Sumber: ptfi.co.id |
Anda bayangkan ada 1 juta karyawan tambang yang bergerak
setiap hari di Indonesia. Mereka bekerja di lokasi yang tak biasa sebagaimana
pekerja kebanyakan seperti pedagang di pasar atau aparat sipil negara di kantor
pemerintahan. Mereka adalah miners merah-putih. Berjibaku hidup dan mati
di wilayah tambang seluruh Nusantara.
Tambang umumnya berada di daerah terdalam, terluar dan
terpencil. Remote area. Tak sedikit pula yang harus bekerja dari
sudut-sudut kritis open pit karena sangat curam. Terlebih lagi menambang
di kedalaman tanah alias underground. Mereka harus keluar masuk
terowongan seperti kereta api atau bahkan cacing di dalam bongkah dan celah
bebatuan keras dan cadas.
Sebutlah PT Freeport Indonesia secara wilayah berada di
Papua. Selain bertopografi pegunungan, maka tak sedikit bentangan wilayah
tambangnya yang berlembah curam. Apalagi Tembagapura lokasi utama PTFI juga
memiliki curah hujan yang sangat tinggi sehingga mudah terjadi longsor,
termasuk sambaran petir dan halilintar.
Pertanyaannya adalah bagaimana para miners Indonesia
bisa tetap safe atau selamat walau bekerja di sudut-sudut kritis tambang
tersebut? Mine Safety menghadirkan laporan khusus dari sejumlah lokasi
tambang antarpulau untuk Anda diolah dari webinar 5 APKPI. Selain menelusuri
lekuk keselamatan kerja tambang di PTFI, juga kita dibawa melanglang buana ke
sejumlah pertambangan besar Indonesia lainnya seperti J Resources, PT Silo, PT
Vale Indonesia dan PT Meares Soputan Mining.
Baca juga laporan terkait:
15 Tahun Terakhir! 13 Juta Perpindahan Orang Per Tahun Nihil Kecelakaan
Kiat Selamat Perusahaan Seumur Jagung
Zero Accident dan Go Green di Hamparan 8 Ribu Hektar
Titik Balik Kegagalan Geoteknik Brazil, Petik Hikmah Pandemic
Sari Safety dari Kearifan Lokal Torang Kwa so Aman
Antisipasi Kecanggihan Teknologi, Pasrahkan diri kepada Tuhan