Kepala Teknik Tambang PT Silo, Lambas M Tobing |
Hamparan lahan tambang PT Silo yang berada di Kalimantan Selatan mempekerjakan 1.010 karyawan. Semboyan mereka adalah, "Safety first work safely!"
Diakui Kepala Teknik Tambang Lambas M Tobing, bahwa risiko
tertinggi pada perusahaannya berada di hauling. Yakni jalur jalan dari
transportasi orang maupun barang di seluruh lokasi tambang.
"Kami tidak sebesar PT. Freeport dan J Resources dengan
alat-alat berat sebesar gedung. Alat berat kami kecil-kecil saja sehingga
pengawasan masih utama di hauling," tanggap Lambas.
Soal safety PT Silo tetap konsisten memperhatikan
kecepatan kendaraan operasional, penggunaan alat pelindung diri bagi seluruh
pekerja tanpa pandang bulu, baik karyawan lapangan, maupun para manajer. PT
Silo menekankan aspek implementasi tanpa basa-basi. Juga tak ingin non
action and talk only alias NATO.
Lokasi kegiatan tambang PT Silo berada di Pulau Sebuku. Ia
bisa dijangkau dengan speedboat dari Kota Baru. Kota Baru adalah kota
transit setelah kita beranjak dari ibukota Kalimantan Selatan, Banjarmasin
mengarah ke Pulau Sebuku.
PT Silo menambang bijih besi untuk industri baja terpadu
yang bertanggungjawab pada keselamatan lingkungan hidup dan keselamatan kerja.
"Bekerja di delapan ribu hektar, target kami zero accident. Nol
kecelakaan," tuturnya.
Sistem safety dibangun PT Silo bersinergi dengan
SMKP. "Kebijakan kami K3, Lingkungan Hidup, dan Go Green,"
tambahnya sambil mengaitkan semua standar kepada SNI dan ISO. "Turunannya
ada seribuan lebih standar operasional prosedur atau SOP," lanjutnya.
Semua tanggungjawab keselamatan kerja di PT Silo dipikul
bersama. Seluruh karyawan juga menerapkan sikap religius, di mana setelah upaya
keras dilakukan selalu disempurnakan dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
agar selalu diberkahi keselamatan dalam bekerja.