Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

HAPIJIRA : Sistem Inspeksi Kode Warna (Color Code System)


HAPIJIRA

Grafis & Text : Andhika Maulana Malik 

Di dalam industri pertambangan maupun konstruksi, banyak sekali penggunaan peralatan yang kerap kali mempunyai potensi bahaya dan risiko tersendiri yang akan mengancam bagi manusia, lingkungan, aset maupun reputasi Perusahaan. Color Code merupakan sistem penandaan untuk mengidentifikasi alat dan perlengkapannya yang sudah dilakukan inspeksi sebelumnya. Sistem color code dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan itu sendiri baik dari segi pengaturan warna dan waktu pelaksanaan. Waktu pelaksanaan dapat dilakukan setiap triwulan atau annually

HAPIJIRA
Lalu apa tujuan dari color code system?

Dengan adanya sistem Color Code, maka akan mudah untuk menentukan apakah suatu peralatan aman untuk digunakan tanpa harus menduga-duga dan dapat meminimalisir risiko yang timbul dari peralatan tersebut. Selain itu, system Color Code membantu menjaga kepatuhan untuk pelaksanaan inspeksi rutin dan memastikan tidak ada tenggat waktu inspeksi yang terlewat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO) menemukan bahwa Color Code dapat mengurangi kesalahan komunikasi hingga 80%, terutama di tempat kerja dengan tenaga kerja yang beragam. Pengurangan kesalahan ini mengarah pada peningkatan keselamatan, peningkatan produktivitas, dan pengurangan biaya.

Pelaksanaan Color Code harus dilakukan oleh personil berkompeten, personil berkompeten tersebut sekurang-kurangnya :

  • Memiliki pengetahuan praktis dan teoritis serta aktual pengalaman tentang apa yang mereka inspeksi sehingga memungkinkan mereka mendeteksi kesalahan, cacat, kesalahan atau kelemahan.
  • Sudah mengikuti pelatihan mengenai keselamatan penggunaan peralatan yang akan diinspeksi
  • Melakukan pemasangan tagging dan pemeliharaan pada color code pada setiap alat yang sudah dilakukan inspeksi
  • Melakukan pencatatan data inspeksi dan memberikan salinannya ke Departemen HSE untuk diarsipkan.
  • Menyerahkan hasil pemeriksaan kepada bagian penanggung jawab untuk mendapatkan informasi dan tindakan.

Peralatan apa saja yang perlu dilakukan sistem Color Code?

Beberapa peralatan yang biasa dilakukan sistem Color Code namun tidak terbatas pada :

  1. Peralatan listrik dan perkakas tangan
  2. Alat berat seperti crane, excavator, dump truck, dll
  3. Lifting Gear seperti webbing sling, steel wire rope, chain block, shackle, dll
  4. Peralatan pemadam kebakaran seperti APAR dll
  5. APD seperti life jacket, full body harness, dll
  6. Tabung gas bertekanan
HAPIJIRA

Gambar Contoh Peralatan yang memerlukan Kode warna.

Bagaimana hubungannya dengan Safety Culture di tempat kerja?
Sistem color code selaras dengan budaya keselamatan khususnya keselamatan operasi yang lebih luas yang ditanamkan oleh Perusahaan. Keberhasilannya terletak pada kesederhanaannya yang mengundang kepatuhan. Pekerja tidak perlu mendalami catatan atau dokumen, sehingga mengurangi ruang untuk kesalahan. Semua orang mengetahui apa yang diwakili oleh setiap warna, sehingga menumbuhkan tanggung jawab kolektif terhadap pemeliharaan dan keselamatan alat peralatan yang merupakan asset penting perusahaan.

Kesimpulan

  1. Sistem color code adalah alat piranti yang baik untuk mempermudah dalam mengidentifikasi alat dan peralatan yang layak dan tidak layak untuk digunakan.
  2. Jika dilakukan dengan benar dan terus dipantau, hal ini akan membuat setiap pekerja lebih percaya diri dalam pekerjaannya karena hanya menggunakan alat dan peralatan yang diperiksa dengan benar dan aman.
  3. Hal ini juga akan meningkatkan produksi karena hanya peralatan yang aman dan efisien yang digunakan di lokasi.

Supervisi oleh Belpas Hadiyanto*



Type above and press Enter to search.