Grafis & Teks : Agung Budiarto*
5S kepanjangan dari bahasa Jepang yang terdiri dari, Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shisuke atau dalam Bahasa Indonesia nya 5K, Keteraturan, Kerapian, Kebersihan, Kelestarian, Kedisipinan, adalah merupakan pondasi membangun budaya kerja kelas dunia. Dimana dunia sangat membutuhkan adanya sebuah perubahan yang diawali mulai dari dalam diri lewat tatanan norma – noma yang terkandung dalam rangakaian penerapan 5S ini.
Sasaran yang dituju dalam penerapan 5S ini adalah; Mewujudkan tempat kerja yang nyaman, Melatih karyawan menegakkan disiplin kerja, Meningkatkan efisiensi kerja dan Memperbaiki tempat kerja dengan melibatkan setiap karyawan.
5S adalah sebuah Sistem Manajemen Fundamental yang dilahirkan di Jepang, kenapa jepang sangat konsen atau perhatian terhadap penerapan 5S ini, karena mereka sadar bahwa di negaranya umumnya tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti di Indonesia. Di jepang sangat terbatas adanya sumber daya minyak, bahan tambang, Hutan ataupun palawija, namun yang dimiliki masyarakat jepang adalah masyarakat yang sadar bahwa tidak ada yang gratis untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mau belajar dan bekerja keras, mempunyai semboyan “KAIZEN” (peningkatan yang berkesinambungan).
5S adalah indikator pertama untuk mengetahui apakah segala sesuatunya berjalan dengan baik, Tanda-tanda umum rendahnya kinerja ditempat kerja dilihat dari Orang-orang yang saling tidak bertegur sapa, Orang-orang yang jenuh dan lesu, Tingginya tingkat ketidak hadiran, Tak ada peningkatan dalam proses pekerjaan, Banyaknya kesalahan dan kerusakan yang tejadi, kotornya alat-alat kerja dan area kerja
5K Sebagai dasar CONTINUOUS IMPROVEMENT di tempat kerja
Continuous Improvement di tempat kerja diawali dari 2K (Keteraturan dan Kerapian), proses Kebersihan yang dilakukan secara rutin dapat menemukan keadaan abnormalitas. “KELESTARIAN” adalah Standarisasi yang diikuti dengan pembiasaan pembentukan “KEDISIPLINAN”.
Hasil yang diharapkan dengan menerapkan 5S ini adalah membuat tempat kerja menjadi lebih ringkas, rapih, bersih, teratur, membuat anda lebih aman dan nyaman dalam bekerja, selain itu juga membuat semua barang-barang anda mudah dicari pada saat diperlukan, membuat pekerjaan lebih efektif, efisien dan produktif efeknya membuat kediplinan meningkat.
Penerapan 5S dimulai dari keteraturan, yang dimaksudkan dengan Keteraturan atau pemilahan adalah memisahkan antara yang perlu dan yang tidak perlu serta membuang yang tidak perlu, agar proses keteraturan ini dapat dilakukan dengan baik, perlu dilakukan pengecekan secara total tanpa kecuali. Dengan proses melihat artinya Metode penegasan dengan cara melihat semua jenis barang. Menulis susunan jenis barang secara lengkap dan rinci dan akhirnya barang – barang tersebut diangkut untuk dipindahkan.
Setelah tahap kebersihan sudah di lakukan maka diperlukan adanya kelestarian atau standarisasi. Kelestarian berarti memelihara dan mengendalikan 3K yakni Keteraturan, Kerapihan dan Kebersihan. Prinsip rahasia “Kelestarian” ialah bagaimana penanggulangan terhadap sumber timbulnya kotoran dan sampah, dari kelastarian atau menstandarkan dari penempatan barang, proses kebersihan akan tercipta “Kedisiplinan” atau disiplin berarti mentaati peraturan yang ada untuk mendorong kegiatan secara mantap.