Bogor- Dalam sebuah kegiatan APKPI-Mining Safety Webinar Nasional, Direktur Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia, Prof. dra. Fatma Lestari, Msi, PhD, mengungkapkan serangkaian strategi canggih dalam menerapkan manajemen keselamatan operasi di industri hilirisasi mineral.
“Industri mineral, yang dikenal dengan potensi dan krisisnya, seperti kecelakaan, kebakaran, ledakan, keadaan darurat medis, dan pencemaran lingkungan, kini dihadapi dengan solusi yang inovatif,” ujar Prof. Fatma.
Prof. Fatma menyoroti dampak buruk yang dapat terjadi, mulai dari kerugian jiwa hingga tuntutan hukum, dan menekankan pentingnya manajemen yang baik dari tahap investasi hingga operasional.
Salah satu langkah yang ditekankannya adalah adopsi Investor Safety, Health, dan Environmental (ISHE) Management System. Prof. Fatma menjelaskan bahwa sistem ini bukan hanya mencakup persyaratan K3L sebelum investasi, namun juga melibatkan monitoring, evaluasi, dan perekaman track record implementasi K3L untuk memastikan keberlanjutan keselamatan.
Dalam pandangannya, manfaat manajemen keselamatan operasi tidak hanya melibatkan pengurangan risiko kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan sosial, tetapi juga membawa keuntungan signifikan seperti penurunan premi asuransi, kerusakan peralatan yang lebih rendah, hingga peningkatan kredibilitas dan citra perusahaan.
Budaya keselamatan operasi menjadi fokus utama, dengan penekanan pada pembangunan budaya unggul yang mencakup perilaku sesuai aturan, pemeliharaan sarana, peralatan, proses, dan lingkungan kerja sesuai standar profesional.
Chief Operating Officer PT Vale Indonesia, Tbk, Abu Ashar, memberikan perspektif bisnis dengan menyoroti proses pengolahan nikel dan implementasi manajemen risiko melalui Vale Production System (VPS). Langkah-langkah konkrit seperti identifikasi risiko logam cair, tinjauan risiko, audit, rencana tanggap darurat, dan latihan rutin dijalankan untuk memastikan keamanan operasional.
Dengan upaya bersama dalam menerapkan strategi canggih ini, harapannya industri hilirisasi mineral dapat berkembang secara berkelanjutan, mereduksi dampak negatif, dan memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.