Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Pengaruh Genba Manajemen, Ngopi, dan Senior Buddy System Terhadap Kepatuhan Aturan Keselamatan

News


 Oleh: Mohammad Zayyin &  Ninda Ayu Puspita Rahmayanti

Pendahuluan

Bekerja di bidang pertambangan memiliki risiko tinggi terjadi kecelakaan akibat ketidakpatuhan atau pelanggaran terhadap aturan keselamatan kerja yang dilakukan oleh pekerja tambang. Kecelakaan kerja dalam industri pertambangan merupakan masalah yang berkelanjutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab dari kecelakaan kerja tersebut, terutama berkaitan dengan karakteristik kekurangan budaya keselamatan yang mendorong terjadinya kecelakaan kerja di tambang batubara. Menggunakan analisis kecelakaan model 24 dan metode analisis "Why Because Analysis," pelanggaran yang terjadi mencerminkan rendahnya budaya keselamatan yang dapat memicu terjadinya kecelakaan kerja.

Penelitian ini juga merujuk pada teori domino Heinrich & Frank Bird, yang menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi sebagai akibat dari serangkaian peristiwa atau tindakan yang salah, dan perlu diidentifikasi akar penyebabnya. Sebagai contoh, pada tahun 2018, terjadi ledakan pada pipa uap bertekanan tinggi di sebuah pembangkit listrik di Dangyang City, Provinsi Hubei, Tiongkok, yang menewaskan 22 orang dan melukai 4 orang. Faktor-faktor penyebab kecelakaan tersebut dianalisis untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Budaya Keselamatan dan Kecelakaan Kerja

Keselamatan di tempat kerja sangat penting dalam industri pertambangan. Keselamatan kerja melibatkan tindakan dan perilaku yang aman, serta kepatuhan terhadap aturan keselamatan. Kecelakaan kerja di industri pertambangan seringkali disebabkan oleh perilaku yang tidak aman, seperti kurangnya pengetahuan keselamatan, kesadaran keselamatan yang lemah, dan kebiasaan buruk dalam menjalankan tugas-tugas kerja. Penelitian oleh Ismail et al. (2021) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan termasuk dimensi psikologis, situasional, dan perilaku.

Membangun budaya keselamatan yang kuat memerlukan kesadaran dan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota organisasi. Data dari International Council of Mining & Metal tahun 2018 menunjukkan tingkat angka kecelakaan yang masih tinggi dalam industri pertambangan, yang mengindikasikan bahwa masalah ini perlu penanganan serius.

Kepatuhan dan Kecelakaan di Pt Bukit Makmur Mandiri Utama

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023 menunjukkan bahwa angka kecelakaan di sektor pertambangan secara nasional adalah 1,55 dengan tingkat keparahan 836,51. Di PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), site Binungan-Suaran, periode Januari-September 2022, tingkat kecelakaan adalah 1,16. Penyebab utama kecelakaan di BUMA adalah cara kerja yang tidak aman, sesuai dengan teori Heinrich dan Frank Bird yang menyatakan bahwa perilaku pekerja yang tidak patuh terhadap aturan keselamatan adalah penyebab utama kecelakaan.

Studi-studi sebelumnya telah menegaskan bahwa kesadaran pekerja untuk berperilaku aman dan patuh terhadap aturan keselamatan sangat penting dalam mencegah kecelakaan. International Council of Mining & Metal (ICCM) (2019) juga menekankan pentingnya perilaku aman dan kepatuhan dalam mencegah kecelakaan. Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa perilaku pekerja memiliki kontribusi lebih dari 80% terhadap terjadinya kecelakaan.

Peran Program-Program Baru dalam Meningkatkan Kepatuhan

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, PT BUMA telah menerapkan sejumlah program seperti Genba Manajemen, Ngopi, dan Senior Buddy System. Genba Manajemen adalah praktik manajemen yang berfokus pada lokasi kerja sebenarnya (genba) untuk memahami kondisi kerja, berkomunikasi dengan pekerja, dan meningkatkan kesadaran keselamatan. Ngopi adalah program yang bertujuan untuk memperkuat budaya keselamatan melalui komunikasi informal antarpekerja. Senior Buddy System adalah program yang menghubungkan pekerja baru dengan pekerja berpengalaman untuk pembelajaran keselamatan yang lebih efektif.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk data kecelakaan, hasil wawancara dengan pekerja, dan observasi langsung di lokasi kerja. Data kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi akar penyebab kecelakaan dan dampak dari program Genba Manajemen, Ngopi, dan Senior Buddy System terhadap tingkat kepatuhan pekerja terhadap aturan keselamatan.

Hasil Dan Pembahasan

News

Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2, dari 333 karyawan yang menjadi sampel penelitian, mayoritas karyawan berasal dari section Produksi (61%) dan Plant (26%) dengan rentang usia 20-30 tahun sebanyak 70 orang, usia 31-40 tahun sebanyak 175 orang dan 41-55 tahun sebanyak 88 orang. Mayoritas latar belakang pendidikan dari sampel adalah SMA sebanyak 304 karyawan dan karyawan terbanyak dengan masa kerja 11-15 tahun

News
Berdasarkan Gambar 3, dari total 333 sampel penelitian, 34% diantaranya mendapatkan paling sedikit 2 perlakuan dari 3 jenis perlakuan. Jumlah karyawan yang mendapat perlakuan SBS dan Genba sebanyak 74 orang, SBS dan Ngopi sebanyak 14 orang, Ngopi dan Genba sebanyak 25 orang dan yang mendapat 3 jenis perlakuan sebanyak 7 orang. Untuk menguji pengaruh SBS, Genba dan Ngopi terhadap kepatuhan aturan keselamatan pekerja, dilakukan pengujian statistic menggunakan Uji Regresi Logistik Biner dengan tingkat signifikansi. Tahapan awal sebelum melakukan uji Regresi Logistik Biner adalah dengan melakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa model fit dengan data. Berikut adalah output uji asumsi klasik menggunakan software SPSS 25 (Santoso 2018):

Tabel 1. Output Uji Asumsi Klasik

News

  • Constant is included in the model.
  • Initial -2 Log Likelihood: 172.471 
  •  Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001
Hipotesis H0 : Model fit dengan data Hipotesis 
H1 : Model tidak fit dengan data
Tabel 1 di atas adalah tabel Iteration history Block 1 atau saat variabel independen belum dimasukkan dalam model dengan N = 333. Degree of Freedom (DF) =N–1=333 - 1= 332. Chi-Square (X2 ) Tabel Pada df 332 dan Probabilitas 0,05 = 375,49. Nilai -2 Log Likelihood (172,471) < X2 tabel (375,49) sehingga keputusan yang diperoleh adalah terima H0 , artinya model fit dengan data sebelum memasukkan variabel independen (SBS, Genba & Ngopi). 

Tabel 2. Output Uji Asumsi Klasik

News

  • Method: Enter 
  • Constant is included in the model.
  • Initial -2 Log Likelihood: 172.471 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Tabel 2 di atas adalah tabel Iteration history Block 1 atau saat variabel independen dimasukkan dalam model dengan N=333. Degree of Freedom (DF) =N–jumlah variabel independen –1= 333-3-1 = 299. Chi-Square (X2 ) Tabel Pada DF 299 dan Prob 0.05 = 340,33. Nilai -2 Log Likelihood (172.041) < X2 tabel (340.33) sehingga keputusan yang dihasilkan adalah terima H0 , artinya model fit dengan data setelah memasukkan variabel independen. Hal ini sama dengan Block Beginning di atas, di mana saat sebelum variabel independen dimasukkan ke dalam model, model fit dengan data. Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, langkah berikutnya adalah melakukan pengujian regresi logistik biner. Berikut ini adalah output dari pengujian regresi logistic biner:

Tabel 3. Output model regresi logistic biner
News
Berdasarkan output regresi logistik biner pada tabel 3 di atas diperoleh hasil pengujian sebagai berikut: 

Perlakuan Genba Manajemen Hasil perhitungan nilai model probabilitas genba sebesar 0.922 yang berarti bahwa pekerja yang mendapatkan perlakukan genba memiliki peluang untuk patuh lebih tinggi terhadap aturan keselamatan kerja.

News

Genba terdiri dari 2 kata “Gen” yang berarti “nyata” atau “actual” dan kata “ba” yang berarti tempat. Secara harfiah genba diartikan sebagai suatu tempat dimana pekerjaan dilakukan dan value ditambahkan. Genba mengkombinasikan3model berpikir yaitu instuitive thinking, logical thinking dan holistic Thinking. Menurut Bernard, 1950, dalam Isomura and Kobayashi, 2020, menyatakan ketiga model berpikir tersebut penting dan saling berkaitan dengan knowledge (pengetahuan) dan action (tindakan) seseorang yang secara sistematis dapat digambarkan dalam sikus proses berikut:

News



Gambar 4. Model berpikir Genba menjadi value yang diterima dan dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Genba menjadi budaya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang bertujuan untuk menemukan masalah atau potensi masalah dan menemukan solusinya. Lebih dari itu, genba memberikan wadah untuk ide kreatif dan mengkomunikasikan kebijakan perusahaan. Berdasarkan tujuan dan manfaat genba tersebut maka manajemen perusahaan penting melakukan genba secara reguler (Isomura and Kobayashi, 2020). Studi yang dilakukan oleh Shimada (2023) menyatakan bahwa melalui genba, manajemen dapat melakukan kaizen atau perbaikan berkelanjutan. Perbaikan berkelanjutan tersebut mencakup semua aspek usaha baik efektifitas, efisiensi dan keselamatan dalam suatu proses bekerja. Genba oleh manajemen dilakukan dalam bingkai inspeksi dan observasi di area kerja. Genba dilakukan secara tim oleh level Superintendent dan Manajer dengan cara mengunjungi area kerja secara terjadwal. Tim genba melakukan identifikasi bahaya dan mengendalikan risiko di area kerja yang dikunjungi serta melakukan diskusi dengan pekerja di area tersebut. Empat hal penting yang dilakukan dalam genba yaitu; (1) saling mengenal, (2) menilai risiko dan memperbaikinya secara langsung, (3) mendengarkan pemikiran, gagasan dan aspirasi pekerja melalui diskusi dua arah serta memberikan umpan balik, dan (4) menindaklanjuti temuan-temuan genba melalui penanggung jawab terkait. Keempat hal tersebut menimbulkan rasa percaya (trustworthiness) pada diri pekerja. Pekerja mendapatkan ruang untuk speak up dan melihat secara nyata adanya perhatian serius dari level manajemen terhadap pentingnya keselamatan. Rasa percaya pekerja pada perusahaan yang terpelihara melalui aktivitas genba berkelanjutan menjadikan pekerja termotivasi dan condong untuk mengikuti himbauan dan aturan-aturan keselamatan dalam bekerja, sebagai hasilnya tingkat pelanggaran pekerja menurun

Perlakuan Ngopi (Ngobrol Asik tukar Pikiran
News

Hasil perhitungan probabilitas model pada perlakukan Ngopi (Ngobrol Asik Tukar Pikiran) adalah sebesar 0,910. Hasil ini menunjukkan bawah program Ngopi memberikan peluang kepatuhan yang tinggi. Ngopi merupakan program intervensi terhadap knowledge dan behavior pekerja melalui aktifitas diskusi kelompok (group discussion). Group Discussion adalah metode komunikasi verbal interaktif, sistematis dan terstruktur yang memiliki tujuan spesifik melalui penyampaian gagasan dan pemikirian anggota kelompok untuk mendapatkan suatu kesimpulan (Shankar 2019). Dalam pelaksanaanya, Group Discussion dipimpin oleh seorang leader atau fasilitator. Jika suatu kelompok terdiri dari banyak orang, maka fasilitator akan membaginya menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5-8 orang (Young et al. 2022). Teknis pelaksanaan group discussion adalah (1) mempersiapkan moderator dan fasilitator, (2) mempersiapkan grup atau kelompok, (3) Menentukan topik diskusi, (4) Memamparkan topik dan diskusi terbuka, (5) membuat kesimpulan. Menurut Young et al. (2022) Group discussion memiliki3elemen dalam proses pelaksanannya, yaitu: (1) Elemen input: ukuran kelompok, sumber daya, anggota kelompok dan topik, (2) Elemen proses: partisipasi, aturan, norma, kohesi, kepercayaan dan kemandirian, (3) Elemen output: keputusan yang efektif, kepuasan individu, lingkungan yang berubah lebih baik. 

 Keberhasilan proses group discussion ditentukan oleh tiga kriteri berikut; (1) Komitmen leader atau fasilitator untuk menjalankan diskusi terbuka, (2) Setiap anggota kelompok berkontribusi menyampaiakn pendapat dengan cara yang positif, tidak dengan cara pasif atau agresif, (3) Seluruh kelompok membuat atsmosfer diskusi yang menunjukkan penerimaan terhadap setiap pendapat (Singh 2021). Peneltian yang dilakukan oleh O’Connor et al. (2021)such as peer learning groups (PLGs menyatakan bahwa diskusi kelompok pekerja dapat mengatasi masalah keselematan kerja. Ngopi (Ngobrol Asik Tukar Pikiran) dalam kaitannya dengan program keselamatan kerja memiliki tujuan utama meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya kepatuhan terhadap aturan keselamatan. Ngopi dilaksanakan melalui kelompok pekerja yang tinggal di mess di luar jam kerja dengan format yang santai namun serius. Pelaksanaan Ngopi dijadwalkan 1 kali seminggu sari satu mess pekerja ke mess yang lain dengan topik spesifik. Proses pelaksanaan Ngopi: (1) Fasilitator membagi pekerja menjadi beberapa kelompok dimana satu kelompok terdiri dari 4-7 orang, (2) setiap kelompok mendiskusikan topik tertentu yang spesifik yang diberikan oleh fasilitator, (3) kelompok mempresentasikan di depan seluruh peserta, (4) Moderator menfasilitasi diskusi terbuka, (5) kelompok membuat kesimpulan akhir. Pelaksanaan Ngopi mengajarkan pekerja untuk lebih dalam dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko, menentukan pengendalian yang tepat, kerjasama tim yang baik dan berlatih untuk berani speak up. Kegiatan Ngopi dapat meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya mengikuti aturan keselamatan yang ditandi dengan menurunnya angka pelanggaran atau ketidakpatuhan yang akan disampaikan di bagian akhir pembahasan ini.

Perlakuan SBS (Senior Buddy System)
News
Hasil perhitungan probabilitas model pada SBS atau coaching oleh bapak asuh sebesar 0,938. Hasil ini menunjukkan bawah program SBS memberikan peluang kepatuhan yang tinggi terhadap aturan keselamatan. Senior Buddy System merupakan program pembinaan berkelanjutan pekerja melalui teknik coaching oleh bapak asuh. Menurut Britton (2013) dalam (Clutterbuck 2019), coaching diartikan sebagai serangkaian percakapan berkelanjutan, didukung oleh keterampilan dalam pembinaan, berfokus pada penetapan tujuan, mendukung tindakan dan menciptakan akuntabilitas untuk meningkatkan prestasi kerja yang lebih baik. Coaching membangun kedekatan secara emosional antara bapak asuh dan anak asuh untuk mengetahui kondisi psikologis, karena tanpa mengetahui apa yang diraskaan oleh anak asuh maka coaching yang efektif tidak akan terjadi (Eckstrom and Wirth 2019). 

Dalam penelitiannya, Jarosz and Sciences (2021) menyimpulkan bahwa coaching sebagai pendekatan pembinaan terbukti secara empiris dapat meningkatkan kinerja pekerja. Coaching dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas, mengembangkan bakat, menciptakan hubungan yang lebih dalam, mendorong kreativitas dan inovasi, memotivasi karyawan, meningkatkan kemampuan kepemimpinan, mengarah pada kolaborasi yang lebih baik (Marson 2019). Senior Buddy System (SBS) melalui aktifitas coaching bapak asuh dilaksanakan satu kali per bulan kepada setiap anak asuh. Struktur SBS dibuat sedemikian rupa sehingga struktur bapak asuh dan anak asuh berbentuk piramida bertingkat (layering). Setiap bapak asuh memiliki 3-10 orang anak asuh. Alat yang digunakan dalam proses SBS ini adalah lembar coaching digital yang berisi informasi kejadian terkini, pengetahuan prosedur terkait aktifitas tertentu sesuai tema coaching, dan pertanyaan-pertanyaan seputar kondisi psikososial pekerja. Teknis pelaksanaan SBS adalah (1) kontrak waktu, (2) membuka pertemuan, (3) mendengarkan dengan aktif, (4) hadir secara utuh, (5) memberikan feedback pertanyaan singkat, (6) memberikan tantangan dan komitmen. SBS yang dilakukan dengan benar membawa dampak positif berupa kedekatan antara bapak dan anak asuh, dapat mengukur pengetahuan dan pemahaman pekerja tentang prosedur kerja, mengidentifikasi adanya problem psikososial, dan memberikan motivasi untuk bekerja dengan benar dan meningkatkan prestasi kerja serta menurunkan kemungkinan pelanggaran terhadap aturan keselamatan kerja. Secara keseluruhan tiga program tersebut yakni Genba, Ngopi dan SBS memberikan peluang kepatuhan yang tinggi bagi pekerja yang telah menerimanya. Hal ini ditunjukkan oleh hasil perhitungan model probabilitas atau odd ratio sebesar 0,931.

News

Semakin banyak perlakukan yang diterima oleh pekerja, maka semakin tinggi peluang kepatuhan terhadap aturan keselamatan. Statistik menunjukkan bahwa pelanggaran aturan keselamatan yang dinilai secara obyektif menunjukkan penurunan selama satu semester periode Oktober 2022 sampai dengan Maret 2023 dibanding dengan satu semetster sebelum tiga program tersebut dilaksanakan. Hasil akhirnya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama site BinunganSuaran mencapai zero accident selama kuartal 4 tahun 2022 (periode Oktober – Desember 2022) dan Kuartal 1 tahun 2023 (periode Januari – Maret 2023)

News

Kesimpulan

Studi ini menyimpulkan bahwa Genba Manajemen, Ngopi, dan Senior Buddy System efektif dalam meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap aturan keselamatan kerja. Dengan semakin banyak perlakuan yang diterima oleh pekerja, peluang kepatuhan terhadap aturan keselamatan semakin tinggi. Hasil positif dari studi ini adalah tercapainya zero accident selama kuartal 4 tahun 2022 dan kuartal 1 tahun 2023 di PT Bukit Makmur Mandiri Utama site Binungan-Suaran.

Saran

Penulis menyarankan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan variabel lain seperti penerapan reward and punishment, serta melakukan penelitian serupa di perusahaan lain dengan budaya dan nilai yang berbeda.

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Project Manager PT Bukit Makmur Mandiri Utama site Binungan-Suaran, Bapak Tri Putra Anggono, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan terhadap pelaksanaan studi ini sampai dengan selesai.
Dengan demikian, program Genba Manajemen, Ngopi, dan Senior Buddy System telah terbukti memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap aturan keselamatan kerja di industri pertambangan.

* Kedua penulis berasal dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Tulisan ini adalah pemenang pada lomba Paper 1st Indonesian Mining Safety Summit 2023.

Type above and press Enter to search.