Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

HAPIJIRA : Respon Safe Action Secara Holistic Terhadap Kejadian yang Berulang


Grafis & text :
Bambang Pamungkas ( Konsultan Budaya K-3 dan Konselor ) 

Respon Safe action atas kejadian yang berulang pada kecelakaan kerja. Fakta telah terjadi pada ketidaksesuaian/ kecelakaan kerja pada : 

  1. Perusahaan yang telah memiliki kesisteman SMK3/ ISO
  2. Perusahaan Kecil / Lokal.
  3. Perusahaan Besar/ Nasional.
  4. Perusahaan World Class.
  5. Perusahaan Level 5 Maturity. 

Dimana kejadian yang berulang terjadi ketika adanya aktivitas manusia yang bergerak dan/atau berperilaku dalam kesehariannya. Manusia bergerak/beraktivitas/berperilaku didorong oleh berbagai dimensi dalam dirinya saat itu atau dapat dikatakan berperilaku secara holistik. Tidak ada manusia yang berperilaku hanya berdasarkan intellectualnya atau teknikal knowledgenya saja. 

Di ilustrasikan bahwa: 

Robot bergerak beraktivitas berdasarkan teknikal knowledge yang diprogramkannya. Seandainya saja para penegak hukum hanya menggunakan intelektualnya, maka tidak ada penegak hukum yang melanggar hukum, demikian juga dengan profesi lainnya, semua aktivitas dapat dipastikan tercipta keselamatan kerja dan kesehatan jasmani dan mentalitas (PERILAKU) 

Manusia bergerak beraktivitas berdasarkan dimensi holistik terprogram sejak dalam kandungan hingga dewasa saat ini. Manusia merupakan makhluk yang holistic, disebut holistic karena manusia terdiri dari dimensi Fisik, sosial, intelektual, emosional dan spiritual/ gama. semua itu menjadi satu kesatuan utuh yang terkait satu sama lainnya. Jika salah satu dimensi terganggu makan akan berpengaruh kepada dimensi lainnya. 

Gambaran Dimensi Holistik Bekerja Bersamaan 


Penggerak Perilaku adalah yang termemori pada pikiran bawah sadar (tidak tampak) USAHA secara bersamaan yaitu Belief System/Value/Nilai yang dapat sejalan dengan Intelektual/teknikal knowledge dan diri yang dapat menetralkan emosi negatif yang muncul HARI INI, sekalipun akan mengalami kambuh. 

Membangun budaya kerja K-3 adalah membangun perilaku aman yang sama. Dalam segala hal apapun harus dipastikan, aktivitas memastikan itu perilaku hal yang dipastikan adalah bagaimana itu perilakunya sesuai dengan caranya yaitu sesuai teknikal knowledgenya. 

Agar berkesesuaian dengan perilaku yang “baik” diharapkan berperilaku dengan terjaga 5 Kualitas Perilaku automation akan menemukan hal yang sesuai. 

Dalam melihat atau memastikan akan selalu terlihat di awali oleh bukti materiil (fisik) dan bukti formil (dokumen, dokumen terbentuk dan tercipta karena didahului dengan perilaku real time materiil. 

Basis dasar top manajemen, melihat insan organisasinya, memandang manusia sebagai holistik, terhindar dimensi holistik yang satu mengganggu dimensi holistik lainnya. Dalam Konteks Organisasi Insan Organisasi adalah semua orany yang berada beraktivitas bekerja pada area Organisasi. 


Area kerja organisasi adalah sarana pembentukan perilaku yang lengkap : 

  1. Terdapat Otoritas
  2. Terdapat aktivitas rutine/ REPETISI
  3. berbagai fakultatif/ scope-lokasi-peran implementasi/ bersosialisasi
  4. Pembekalan On The Job 

Berdasarkan diatas, maka disusunlah oleh top manajemen yaitu kebijakan “K3L” diturunkan menjadi “High Level Strategy” Turunan ke 2 menjadikan Irisan Knowledge tepat diguna sebagai basis dasar Integritas eksekusi karena dipahami oleh kelompok kerjanya, sesuai Scope – Lokasi – Perannya. Komunikasikan, uji, memastikan Critical Thingking mereka dengan : Kenapa ?, Karena ?, Lalu ? Dalam mempraktekan berintegrasi dan berintegritas. 

Dalam membangun budaya kerja K-3 peran top manajemen setidaknya melakukan aktivitas Memastikan periodik berjalannya apa yang menjadi Imaginasinya ( dari 5 Kualitas Perilaku  2P2K2i ), melakukan aktivitas memastikan organisasi memiliki pola semua aktivitas eksekusi hari ini alignment dengan semua katagori High Level Strategy, melakukan aktivitas memastikan pemenuhan requirement Knowledge kemampuanl saat proses recruitment, melakukan aktivitas memastikan atas perencanaan dan penyediaan pembekalan On The Job 1,2,3 dan 4 program untuk fresh graduate 

Melakukan aktivitas memastikan manajemen tim atas waktu & energi hanya untuk kolektif administrasi ( delayed document ) menggunakan “ TI & pengamannya “, sebagai narasumber data dari real time dokumen saat eksekusi, melakukan aktivitas memastikan berjalannya aspek pembelajaran dari kasus-kasus yang terjadi pada organisasi di luar organisasi, telah terakomodasi pada irisan knowledge bagi para kelompok kerja.Hal lain bagaimana peran manajemen tim, kelompok kerja, pembekalan oleh konsultan, pembentukan kebiasaan. 


Di ilustrasikan (analogi) bagaimana budaya K-3 menuju berperilaku aman yang sama


Dari analisa – logika – rasional : teori – best practice. Pernyataan , secara holistik diri memiliki critical thinking menjadikan problem solver bagi kelompok kerja pada tahap eksekusi dalam wujud irisan Knowledge sesuai scope – lokasi dan perannya sebagai basis dasar integritasnya untuk menjaga keselamatan kerja, kesehatan jasmani dan mentalitas (perilaku) Dengan pngelolaan diri secara holistik, maka akan terasah dapat memiliki Critical Thinking dan dapat menjadi problem Solver hanya karena telah mempraktekkan perilaku atas teknikal knowledge sesuai scope – lokasi dan perannya

Type above and press Enter to search.