Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Manajemen Risiko untuk Menurunkan Angka Kecelakaan di Pertambangan

 


Para praktisi-praktisi pertambangan, direktur perusahaan, kepala perusahaan harus berupaya keras untuk menghentikan insiden yang tidak diharapkan, terutama yang diakibatkan oleh risiko dari pengoperasian kendara bergerak. 

Demikian ditegaskan Sekretaris Jendral Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan (APKPI), Ade Kurdiman, S. T, M.KKK ketika memberikan open speech pada kegiatan APKPI Safety Sharing Session Batch XLVII dengan tema “Manajemen Risiko Pengoperasian Kendaraan Bergerak” diselenggarakan oleh APKPI secara online, 15 Februari 2023.

Tonton video kegiatan secara online: di link berikut ini

“Karena itu asosiasi profesi masih punya PR serta tantangan, khususnya risiko dari aktifitas pengoperasian kendaraan bergerak bagi teman-teman praktisi di pertambangan. Semoga sharing ilmu pengalaman yang akan disampaikan narasumber kali ini dapat bermanfaat untuk kita ke depan,” kata Ade yang juga Manager PT Harmoni Panca Utama. 

Kegiatan yang di pandu oleh Cep Ahmad Muladi dari sekretariat APKPI ini dihadiri oleh Direktur APKPI, Sekjen APKPI, Bendahara Umum, Pengawas APKPI, Dewan Pelindung, Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pendiri, Dewan Pengurus Wilayah, ASN di lingkungan Kementerian ESDMA dan para anggota APKPI. 

Narasumber pertama Rozzaq Alhanif Islamudin, SHE Section Head PT Putra Perkasa Abadi menjelaskan bahwa perusahaannya kini memiliki sekitar 14.000 karyawan yang terkait langsung dengan bisnis proses. Mulai dari pengupasan lapisan, drilling dan blasting, penggalian dan pemindahan. 

Rozzaq mulai dari memperkenalkan profile perusahannya yang juga memiliki jenis usaha konstruksi, pengangkutan, eksplorasi, keselamatan pertambangan, pascatambang, lingkungan. Terkait area projek, kami memiliki 11 job side mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Halmahera dengan head office di Jakarta. 

“Masih terjadi kecelakaan tambang harus dijadikan lesson learn agar kita terus berbenah menjadi yang lebih baik. Karenanya perlu segera untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang bersifat strategis,” kata Rozzaq. 

Ia menambahkan bahwa mnajemen risiko adalah suatu kajian yang teliti untuk mengetahui apa saja di tempat kerja yang dapat menciredai manusia, apa yang dapat merusak harta benda, serta untuk mengetahui apakah sistem pencegahannya sudah mulai memadai atau perlu ditingkatkan. 

Sedangkan proses manajemen risiko adalah penetapan sistem dari kebijakan manajemen, prosedur dan pelaksanaan untuk kegiatan pengkondisian, pengkonsultasi, penetapan konteks dan pengidentifikasian, penganalisaan, pengevaluasian, perlakuan, pemantauan dan peninjauan risiko.

Saya ingin menyampaikan betapa pentingnya manjemen risiko mengkategorikan menjadi sebuah perencanaan yang baik sehingga diperlukan perencanaan, analisa, dan identifikasi  pengendalian,” tambahnnya. 

Rozzaq mengklaim pihaknya telah menciptakan data yang baik karena sangat penting untuk pengambilan keputusan dan anggaran. Salah satu manfaat dari menerapkan manajemen resiko adalah bahaya dapat diketahui lebih awal. 

Berdasarkan pengalaman tersebut maka upaya pencegahan dapat dilakukan dengan perencanaan yang matang, terukur dan rasional, dalam menurunkan angka kecelakaan, penyakit akibat kerja dan kejadian akibat penyakit tenaga kerja, memberikan citra yang baik, sebagai dasar perbaikan berkelanjutan. 

Pada saat ini PT Putra Perkasa Abadi sudah melakukan digitalisasi untuk pengembangan informasi dan teknologi SAP online, P2H online, absensi online, pengajuan cuti dan benefit claim. Dengan data real time akan mempermudah monitoring pelaksanaan program SAP, P2H dan absensi, data tersimpan dalam server. Mekanik akan melakukan follow up kalau ada temuan tanpa harus memboroskan kertas. 

Narasumber kedua Fauzi Anwar, HSE Superintendent PT Hasta Panca Mandiri Utama (HPMU) menjelaskan bahwa dengan adanya pelatihan dan izin pengoperasian kendaraan memiliki tujuan mengurangi insiden yang berakibat cidera, kerusakan harta benda dan kerugian lain yang disebabkan karena kurangnya keterampilan dan operator/driver dalam mengoperasikan peralatan. 

“Selain itu juga agar dapat memastikan bahwa driver telah melalui pelatihan dan ujian kompetensi sebelum diberi wewenang mengemudikan peralatan,” kata Fauzi. 

Pihaknya juga serta memastikan semua karyawan yang tidak diberi wewenang, tidak boleh mengoperasikan peralatan. 

Dijelaskannya bahwa Pemeliharaan dan Pemeriksaan Harian (P2H) adalah pemeriksaan terhadap kondisi unit dioperasikan dengan tujuan untuk memastikan semua kendaraan dan peralatan diinspeksikan/diperiksa sebelum digunakan. Hal ini agar semua kerusakan yang bisa menyebabkan insiden dapat diidentifikasi dan dilakukan perbaikan sebelum menimbulkan insiden. 

Sedangkan commissioning adalah serangkaian proses yang sistematis dalam suatu operasional proyek yang mencakup kegiatan identifikasi, pemeriksaan, pengujian dan evaluasi atas semua instalasi peralatan sarana dan prasarana fasilitas penunjang infrastruktur bangunan dan setelah dinilai sudah siap untuk dioperasikan dengan memperhatikan aspek keselamatan sehingga dapat dioperasikan dan digunakan dengan aman dan selamat. 

Recommissioning unit bertujuan untuk memastikan semua aspek yang berkaitan dengan unit telah memenuhi persyaratan perundangan keselamatan pertambangan setelah digunakan dalam operasional pertambangan. 

Recommissioning atau pemeriksaan ulang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali, pengecekan awal sift dan fatigue manajemen program adalah pendampingan P2H operator unit didampingi tim HSE dan tim OPD dalam melaksanakan P2H.  

Narasumber ketiga Darmawan Saputra, HSE Operation Section Head PT Adaro Indonesia menyampaikan bahwa manajemen risiko tidak hanya nilai risiko dan nilai evaluasi saja tetapi cukup luas. 

Masih menjadi tantangan bagi dunia pertambangan karena masih terdapat banyak insiden yang terjadi. PT Adora memiliki hampir 400 unit atau lebih.

“Unit HD saja sekitar 1500-an, kalau ditotal bisa 3000-an yang dioperasikan. Tentu ini jadi menjadi tantangan kami. Sekitar 84% insiden di PT Adora Indonesia pada tahun 2022 melibatkan kendaraan bergerak menjadi sumber bahaya,” ujar Darmawan. 

Karena itu menurutnya tantangan yang dihadapi antara lain kondisi jalan yang sub standar, traffic density, fatigue driver/operator, perusahaan/pekerja baru, berinteraksi dengan jalan masyarakat.

Pengelolaan risiko dengan penulis buku yang familiar Eriick Hollnagel 2012 menyatakan keselamatan itu adalah terbebas atau merdeka dari risiko yang tidak dapat diterima. bahwasannya ini memberikan wawasan baru suatu industri tidak terlepas dari bahaya. 

Menurut dia pengelolaan sarana dan prasarana adalah ketercukupan dan kelayakan area perbengkelan (workshop), ketercukupan alat bantu perbaikan unit produksi dan kelayakan jalan tambang dan jalan angkut batubara disposal dan ROM. 

“Tantantanganya adalah bagaimana melihat risiko sekarang dan masa yang akan datang, untuk perusahaan pertambangan kita sudah sangat terbantu dengan SMKP minerba dan regulasi Pemerintah (Minerba). Sebab menurut Edward Derming 94% of problem in business dikarenakan sistem 6% disebabkan karena orang,” pungkasnya.

Type above and press Enter to search.