Rahmad Subagyo. Sumber gambar: facebook.com/rahmadsafetypreneur |
Masih tingginya tren angka kecelakaan kerja di Indonesia periode Oktober 2022 hingga Januari 2023 menjadi perhatian serius Asosiasi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) saat Safety Sharing Session (S3) Batch XLIV yang dilaksanakan secara online pada 25 Januari 2023. Untuk mengantisipasinya, maka salah satu alat bantu manajemen yang dapat digunakan adalah dengan melakukan inspeksi yang konsisten yang memenuhi standar keilmuan dan dilaksanakan sebaik-baiknya.
Demikian disampaikan Bendahara APKPI, Rahmad Subagyo saat membuka Safety Sharing Session Batch XLIV yang mengambil tema, “Pengelolaan inspeksi Keselamatan Pertambangan (KP) di sektor pertambangan Minerba.”
Kegiatan S3 kali nini dipandu langsung oleh
moderator Istiyan Wijayanto, Auditor K3 dan KP.
Presentasi dimulai oleh HSE Superintendent dari PT Harmoni Panca Utama (HPU), Prasetya Arif Wibawa yang memaparkan mulai dari teori, dasar hukum pengelolaan inspeksi keselamatan KP hingga praktik pengelolaan inspeksi KP yang dilakukan oleh perusahaanya.
“Berdasarkan manual prosedur di HPU, inspeksi umum terencana adalah alat bantu bagi manajemen untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi-kondisi tidak aman di tempat kerja, seperti alat/instalasi/unit/kendaraan/area kerja hingga dapat mencegah terjadinya insiden secara sistematis,” kata Prasetya.
Di HPU kata Prasetya yang
bertanggungjawab melakukan inspeksi umum terencana, berdasarkan standar Panca
Nirbahaya No. HSE/2011/02.02/STD adalah foremen/sekelasnya/PIC Are,
supervisor/sekelasnya, kemudian superintendent/sekelasnya, dan project
management/PJO.
Tahapannya ada 6 yaitu, Perencanaan, persiapan inspeksi, pelaksanaan, rekomendasi dan tindak lanjut, evaluyasi, laporan dan penyebarluasan hasil inspeksi. Saat ini HPU juga telah menggunakan aplikasi SAP dalam melakukan inspeksi KP diperusahannya.
Nara sumber kedua, yaitu SHE-PT Bukit
Makmur (BUMA) Head office, Widyaprastha Setiahadi, ST. memulai paparannya
dengan mengulas mengulas 2 point utama yaitu Inspeksi dan observasi.
Menurut Prastha, inspeksi KP terutama untuk melakukan identifikasi kondisi tidak aman atau tindakan tidak aman, antara lain problem atau masalah yang mungkin terjadi, kekurangan dalam peralatan yang digunakan, kemudian tindakan tidak aman saat bekerja, dampak dari perubahan pergantian suatu proses/material, kekurangan-kekurangan dalam suatu perbaikan, menunjukan komitmen manajemen, menentukan penyebab dasar deviasi yang terjadi.
Di BUMA alur proses inspeksi KP juga telah menggunakan teknologi yang real time melalui aplikasi i-check, yaitu mulai dari perencanaan inspeksi, pelaksanaan inspeksi, input dalam teknologi, dashboard dan analisa inspeksi, tindak lanjut analisa inspeksi dan sosialisasi dan kampanye.
Sementara narasumber kedua, yaiti Adityo
Purwo Kuncoro dari PT Manggala Usaha Manunggal, menyampaikan bahwa baik secara
teori maupun dasar hukum Pengelolaan inspeksi keselamatan pertambangan di
sektor pertambangan minerba relative sama.
Namun di perusahaannya inspeksi KP ada
inspeksi yang terencana dan ada yang tidak terencana.
“Bahkan setiap minggu di PT Manggala,
ada yang disebut safari manajemen. Dimana setiap malam minggu dari PJO dari
kabag-kabag setiap departemen melakukan safari manajemen ke area tambang,” kata
Adityo.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak awal
tahun 2022 PT Manggala Usaha Manunggal juga sudah menggunakan aplikasi Sapta
Manunggal Integrated Management System Online (Samson) untuk melakukan inspeksi
keselamatan pertambangan. Dengan
demikian dokumentasi temuan langsung tersimpan dalam database perusahaan.