Photo by PT Timah.Tbk |
MINESAFETY -- Program Studi Sarjana Gizi, Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kini memiliki ruang kesehatan konsultasi gizi/laktasi untuk mengatasi persoalan kesehatan di masyarakat dan organisasi.
Layanan KOZI tidak dipungut biaya dan buka setiap hari Selasa dan Kamis pukul 11.00 – 13.00 WIB di Ruang Kesehatan Konsultasi Gizi/Laktasi, Gedung A, FKM UI.
Adapun permasalahan kesehatan meliputi transisi epidemiologi di bidang gizi, pesatnya pertumbuhan industri pangan, jumlah dan tuntutan mutu institusi pelayanan gizi dan makanan, peningkatan prevalensi penyakit baik infeksi maupun degeneratif yang berakar pada kurang gizi sejak masa kehamilan, dan timbulnya masalah obesitas sejak usia dini menyebabkan meningkatknya beragam problematika gizi.
Ketua Program Studi Gizi FKM UI, Diah Mulyawati Utari mengatakan terbentuknya pelayanan konsultasi gizi/KOZI selain sebagai bentuk pengabdian dalam hal layanan konsultasi gizi adalah untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memberikan edukasi maupun konseling bagi klien.
Selain itu, kehadiran pelayanan gizi itu untuk menerapkan ilmu khususnya dalam bidang dietetik, dan mendorong serta membantu masyarakat dalam pencegahan PTM (Penyakit Tidak Menular), serta menjaga pola hidup bersih dan sehat.
"Untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab berbagai masalah tantangan gizi tersebut, sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat dari mahasiswa dan Staf Departemen Gizi FKM UI hadirlah Layanan Konsultasi Gizi atau KOZI ini," kata Diah dari siaran pers dikutip Minesafety, Minggu (6 November 2022).
Dia mengatakan dari KOZI itu diharapkan dapat terus berlanjut dengan penambahan fasilitas pelayanan dan frekuensi pelayanan serta dapat menjadi peluang manfaat untuk kesehatan dan gizi klien.
Sebelumnya, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) bersama Health Informatics Research Cluster (HIRC) FKM UI menggelar seminar online “SMART Puskesmas: Menuju Digitalisasi Layanan Kesehatan Primer”, pada awal Oktober 2022 lalu.
Seminar itu digelar setelah melihat Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan dimana sebagian besar kasus kematian pada kelompok usia bayi, anak-anak dan lansia dinilai cukup tinggi.
Kasus tersebut sebenarnya dapat dicegah, namun adanya ancaman Triple Burden of Disease serta standar pelayanan minimal (SPM) yang masih jauh dari standar seharusnya masih menjadi faktor penyebab sulitnya pencegahan masalah tersebut.
Oleh karena itu, peran dari puskesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan primer yang menyesuaikan dengan standar pelayanan minimal serta daya jangkau yang mampu meraih seluruh lapisan masyarakat menjadi sangat penting.