Manajemen PT Putra Perkasa Abadi dan PT Adaro Energy Tbk memulai operasional pertambangan pada kegiatan first cut. Foto: Putra Perkasa Abadi. |
MINESAFETY -- Sebagai salah satu kontraktor pertambangan terbesar di Indonesia, PT Putra Perkasa Abadi (PPA) berkomitmen memberikan kinerja terbaik dengan menerapkan safety first dan Good Mining Practice (GMP) untuk para mitra kerja di bidang mineral dan batubara yang telah mempercayakan PPA sebagai kontraktor jasa pertambangan dan perusahaan penyewaan alat tambang di wilayah mereka.
Direktur Operasional PPA, Joko Triraharjo mengatakan prinsip safety first dan Good Mining Practice (GMP) adalah dua hal utama yang merupakan prinsip unggulan bagi PPA saat menyepakati kontrak kerjasama dengan para mitra kerja.
"Prinsip safety first, dan Good Mining Practice akan menciptakan operasional yang efektif dan efisien, ini adalah standar wajib dari PPA sebagai upaya dalam tercapainya proses kerja yang sempurna," ujar Joko Triraharjo kepada Minesafety usai PPA melaksanakan kegiatan first cut dengan sejumlah perusahaan baru-baru ini.
Proses first cut merupakan bagian dari kegiatan awal sebelum proses pertambangan, seperti first cut dengan PT Halmahera Sukses Mineral (MIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara yang berlangsung pada Sabtu (25 Juni 2022) lalu.
Sebagai informasi, komoditas nikel di Halmahera merupakan salah satu cadangan terbesar nikel dunia. Di sana terdapat cadangan bijih nikel kadar rendah sebesar 39,5 juta ton dengan total umur ekonomi dapat mencapai 109 tahun ke depan.
Dengan bergairahnya industri nikel, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi menghasilkan energi lebih bersih untuk kendaraan listrik berbasis baterai dan perlahan dapat mengganti bahan bakar minyak. Apalagi Indonesia semakin serius menggarap produksi hilir nikel untuk baterai kendaraan listrik dengan didirikannya pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Selain di Halmahera Tengah, PPA juga menjalin kerjasama dengan PT Adaro Indonesia di site Wara (Kalimantan Selatan) melalui PT Saptaindra Sejati-Adaro Services, dan PT Mustika Indah Permai yang juga merupakan bagian dari Adaro Group.
Dengan dimulainya operasional di project tersebut, PPA berharap pencapaian target para mitra kerja PPA ke depan dapat terpenuhi baik segi pasokan nikel maupun batubara untuk kebutuhan domestik dan luar negeri.
PPA menekankan bahwa seluruh operasional yang telah dilakukan harus berpegang kuat pada prinsip Keselamatan Pertambangan (KP) dan GMP mulai dari manajemen hingga para pekerjanya. Jika kedua hal tersebut dapat terpenuhi dengan baik, maka hasil produksi diharapkan meningkat dari waktu ke waktu.
Sementara itu, selain sebagai kontraktor pertambangan, PPA juga menyewakan alat tambang seperti fleets alat berat untuk overburden removal dan coal getting.
PPA juga mempunyai spesialisasi over burden removal atau pengupasan lapisan tanah, penambangan mineral dan batubara, pemeliharaan jalan hauling dan juga crusher plant yang dalam proses pelaksanaannya PPA senantiasa memperhatikan prinsip physical availability, reliability dan durability untuk menjaga kualitas alat berat yang baik.
Sehingga setiap unit yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan tambang selalu siap untuk beroperasi agar terhindar dari kecelakaan kerja yang terjadi karena unit yang tidak sesuai dengan standar.