Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Ade Kurdiman, Praktisi Safety Tak Berjodoh di Militer Tapi Mengharumkan Nama Indonesia di Swiss

Ade Kurdiman. Foto: Dokumen Pribadi

Penulis: Yanuarius Viodeogo Seno

MINESAFETY -- Garis hidup seseorang pada masa depan, tidak ada yang tahu. Saat cita-cita di depan mata tetapi runtuh seketika karena ada hambatan kecil. Begitu pula yang dialami oleh Ade Kurdiman.

Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang bercita-cita ingin menjadi perwira Angkatan Laut itu kandas karena kesehatan matanya. Selain itu, tinggi badannya kurang 1 cm dan berat Ade pun kurang 1 Kg yang memupuskan impiannya masuk SMA Taruna Nusantara pudar.

Bisa kita bayangkan, begitu sedih mengingat hambatan tersebut. Padahal, impian itu dirawatnya sejak kecil. Dia rutin jaga kesehatan, memupuk pengetahuan akademis dan merawat kedisiplinan yang diwariskan oleh sang Ayah sejak dini. Namun, Ade selalu bersyukur dan ikhlas dengan apapun yang terjadi. Ada hikmah dibaliknya pada masa yang akan datang.  

Benar saja, walau Ade memang tidak masuk dunia militer. Setelah itu, saat mulai beranjak remaja meniti pendidikan di Politeknik Institut Teknologi Bandung (ITB) lulus cum laude alias terbaik jurusan Teknik Mesin dan meraih penghargaan mahasiswa terbaik Program Studi Teknik Mesin dari kampusnya serta lulusan Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia dan lagi-lagi lulus cum laude yang membuat orang tuanya bangga.

Pengabdian kepada negara, bagi Ade tidak selalu melalui profesi sebagai prajurit militer. Ade bisa membuktikan itu saat memasuki dunia kerja. Dia mewakili Indonesia, ditunjuk oleh Pemerintah RI sebagai wakil pemerintah berbicara tentang revisi pedoman internasional mengenai Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di pertambangan terbuka.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor pusat International Labour Organization (ILO) di Jenewa, Swiss, 16-20 Oktober 2017, secara intensif membahas dan merevisi Code of Practice on Safety and Health in Opencast Mines yang terakhir dipublikasikan oleh ILO pada tahun 1991. Dokumen Code of Practice tersebut selanjutnya disahkan oleh ILO Governing Body pada pertemuan sesi ke-332 bulan Maret 2018.

Ade Kurdiman bersama dengan Mrs. Allete Van Leur (Direktur ILO saat itu), di Jenewa, Swiss. Foto: Dokumen pribadi.

Itu adalah salah satu pencapaian tertinggi dalam karirnya berbicara di hadapan petinggi-petinggi ILO, pemerintah, pengusaha, pekerja dan para pakar K3 dari berbagai negara lain. Ade yang juga Sekjen Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) menyampaikan keberhasilan Indonesia menyusun kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sektor pertambangan kepada ILO dan negara-negara lain.  

Saat berada di Jenewa itu, Ade bersama pejabat dari Permanent Mission of the Republic of Indonesia untuk PBB di Jenewa, Swiss, memberikan masukan kepada ILO yang sedang merumuskan kebijakan K3 di sektor pertambangan hendak diterbitkan pada Code of Practice, panduan sistem manajemen K3 di pertambangan.    

Ade patut berbangga kecintaan terhadap negara tidak harus di bidang militer tetapi melalui bidang lain khususnya K3. Jauh sebelum berada di Jenewa, Ade sudah lama menggeluti dunia safety. Ade termasuk anggota tim perumus Permen ESDM No. 38/2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba.  

Menurutnya, safety bukan hanya sekadar profesi atau jabatan saja. Dia ingin memberikan pengetahuan tentang safety kepada semua orang. Masih banyak kisah Ade yang menghabiskan sebagian besar hidupnya tentang safety. Dalam buku tokoh 100 Anak Tambang Indonesia, kisah masa kecilnya, berat badannya yang kurus, hingga menjabat sebagai Corporate HSE Manager PT Harmoni Panca Utama. Sebuah jabatan prestisius di bidang K3 salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.

Lihat buku: Buku 100 Anak Tambang Indonesia. Untuk yang ingin order bukunya silahkan langsung kunjungi www.allsyshop.com.


Type above and press Enter to search.