Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Prestasi dalam Negeri, Kualitas Produksi Global

Emas milik PT Aneka Tambang Tbk. Sumber foto: ANTAM

MINESAFETY -- Mayoritas investasi penduduk di muka bumi ini, masih menjadikan emas primadona sebagai produk investasi jangka panjang. Kendati harganya turun naik karena ancaman inflasi pengaruh mata uang asing, dan faktor lain, tapi instrumen investasi ini tetap dilirik masyarakat bahkan dari luar negeri untuk pegangan tabungan masa depan.

Anda barangkali masih ingat saat Jepang booming permintaan emas dengan model Hello Kitty dan peluang itu mampu dijawab oleh PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk dengan memproduksi emas batangan bergambar Hello Kitty.

Insting ANTAM melihat peluang tersebut patut diapresiasi yang membuat ANTAM menjadi produsen pertama emas batang motif Hello Kitty di dunia. Suatu prestasi hebat karena ANTAM mampu mengambil kesempatan tersebut sejalan dengan komitmen visi menjadi korporasi global terkemuka.

ANTAM ibarat burung yang mampu terbang menembus batas pulau dan laut luas. Dengan kualitas terbaik bagi pelanggan baik dalam dan luar negeri. Namun demikian, ANTAM tidak selamanya semata-mata berbicara kualitas produk saja.

Korporasi nilai dan budaya perusahaan diterapkan segenap manajemen sebagai investasi jangka panjang organisasi yang solid. ANTAM sudah membuktikan komitmen sejak perusahaan berdiri dengan Penghargaan Subroto kategori Good Mining Practices dan Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada hari jadi Pertambangan dan Energi ke-76, pada 29 September 2021.

Melalui anak-anak usahanya, meraih penghargaan perintakat Aditama kategori Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara melalui PT Cibaliung Sumberdaya, Kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dari unit bisnis Nikel Maluku Utara dan PT Gag Nikel, Kategori Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara melalui Unit Bisnis Pertambangan emas, dan penghargaan terakhir adalah kategori Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara melalui unit bisnis pertambangan emas.

Emas bukan satu-satunya yang diproduksi oleh ANTAM dan masih ada komoditas lain, seperti nikel, batubara, bauksit dan jasa eksplorasi. Diolah dari website ANTAM, dari komoditas bijih nikel, ANTAM memiliki produksi tambang di Pomala, Sulawesi Tenggara, Halmahera Timur Maluku Utara dan tambang nikel di Pulau Gag Papua Barat dikelola oleh PT Gag Nikel.

Khusus cadangan nikel di PT Gag Nikel sebanyak 375,52 juta wet metric ton (wmt) terdiri dari 328,41 juta wmt bijih nikel saprolit dan 47,11 wmt bijih nikel limonite. ANTAM menerapkan tambnag terbuka tetapi selektif dengan peralatan penggalian backhoe (alat berat) dan truk transportasi.

Dari catatan laporan tahunan perusahaan, volume produksi feronikel mencapai 12.679 ton nikel sepanjang semester pertama pada 2021. Khusus biji nikel sebanyak 5,34 juta wmt sebgai bahan baku pabrik dan pelanggan domestik. Produksi emas ada di tambang Pongkor Jawa Barat dan Cibaliun Banteng. Kedua wilayah ini adalah tambang emas bawah tanah.

ANTAM menghasilkan kegiatan selain menambang juga melebur bijih emas menjadi dore bullion atau batangan mulia mengandung campuran beberapa mineral selain emas ada perak, tembaga dan lainnya. ANTAM memiliki total cadangan bijih emas hingga 3,70 juta dry metric ton (dmt) atau setara dengan 349 ribu troy oz (10,86) ton logam emas.

Tingkat produksi ANTAM mencapai 719 Kg dengan volume penjualan emas sebesar 13.341 kg pada 2021. Dari sisi produksi bauksit, ANTAM telah mengelola tam- bang komoditas itu sejak 1968 dan mengekspor bauksit ke sejumlah negara. Bauksit proyek terkenal berada di Tayan, Kalimantan Barat dioperasikan oleh unit bisnis pertambangan (UBP) Bauksit Kalimantan Barat.

Total cadangan bauksit konsolidian ANTAM tercatat sebesar 105,95 juta mwt. Laporan tahunan ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit sebanyak 1,09 juta wmt. Produksi bauksit itu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik alumina dan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga. Hasil penjualan ANTAM mencapai 587.000 mwt.

Type above and press Enter to search.