Isna Qadrijati saat menjadi narasumber dalam talkshow APKPI, Rabu (30 Maret 2022). |
MINESAFETY -- Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Universitas Sebelas Maret (UNS) membekali lima kunci keahlian kepada mahasiswanya agar siap kerja di industri pertambangan, salah satunya mampu menerapkan manajemen waktu dengan baik.
Hal itu disampaikan oleh Isna Qadrijati, pengajar Prodi D4K3 UNS di hadapan sejumlah direksi dan manajemen perusahaan pertambangan, pelaku bisnis, dan akademisi, dalam talkshow Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI), pada Rabu (30 Maret 2022).
"Kami melihat (saat ini dan masa depan) keselamatan pertambangan harus tangguh dalam era digitalisasi. Mahasiswa kami nanti lulus di bidang K3 bisa bekerja di pertambangan. Kami mendidik mahasiswa untuk jadi pekerja unggul, maka kami membekali lima kunci mendidik mahasiswa menjadi pekerja unggul dan tangguh di pertambangan," kata Isna.
Baca: APKPI Raih Penghargaan MURI
Pertama, lanjut Isna, mahasiswa mempunyai kesadaran wajib mengasah hard skill digitalisasi selama kuliah atau mengambil pelatihan mengasah keahlian digital di pendidikan non formal. Sebab itu, kata Kaprodi K3 UNS ini, mahasiswa wajib setiap tugas perkuliahan diberikan pilihan untuk mengerjakan proyek berhubungan dengan digitalisasi dan K3.
Kedua, mahasiswa Prodi K3 UNS wajib mengasah bidang soft skill terutama manajemen waktu, kerja tim, dan cara memecahkan masalah di industri kerja. Dia menjelaskan kemampuan soft skill yang baik sangat berguna bagi alumni mahasiswa nanti saat bekerja supaya alumni K3 UNS tampak lebih unggul.
Kunci ketiga adalah, menurutnya, mahasiswa prodi K3 menjadikan almamaternya sebagai tempat belajar tepat menguasai keahlian dan bisa dibuktikan saat bekerja di industri bidang apapun yang membutuhkan keterampilan K3.
"Kami memberikan uji sertifikasi kompetensi minimal dasar AK3U (Ahli K3 Umum), atau sertifikasi bidang higiene. Apabila ada mahasiswa yang ingin spesilisasi di minyak gas atau pertambangan, kami menyediakan kompetensi spesifikasi ilmunya (uji sertifikasi)."
"Keempat kunci berikutnya, mahasiswa kami menguasai bahasa asing. Di UNS ada bahasa Mandarin, Jepang dan tentu bahasa Inggris. Misalnya di bahasa Inggris, kami memberikan materi penyuluhan K3 dalam bahasa Inggris," tambahnya.
Kunci kelima terakhir yakni, mahasiswa K3 UNS pada semester 4 sudah harus magang di perusahaan (industri) yang terdapat bidang K3 selama 3 semester. "Setelah itu mahasiswa kembali ke kampus mengerjakan skripsinya," kata Isna.