Bahagia Ketika Melihat Masyarakat Sekitar Tambang Asri dan Sejahtera
Jeffrey Mulyono Negoro |
Menarik ketika duduk bersama pembicara cum praktisi tambang yang satu ini. Lahir di Bandung, 17 November 1951 dengan menyelesaikan sarjana Teknik Pertambangan di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1980. Kini malang melintang sebagai speaker keliling Indonesia termasuk ke berbagai belahan negara di dunia.
Dominasi pembicaraannya adalah manajemen, clean coal
technology, prime energy development, lingkungan dan CSR (corporate social
responsibility). Negara-negara maju pun tertarik untuk mengundangnya sebagai
pembicara antara lain Jerman, Jepang, China, India hingga AS. Jangan tanya
untuk seluruh wilayah Indonesia dan negeri-negeri tetangga seperti Malaysia dan
Singapura. Jeffrey Mulyono Negoro sudah digolongkan sebagai Suhu atau Sifu.
Tak heran jika dalam tim kurator APKPI nama Jeffrey Mulyono
Negoro ditempatkan sebagai No 1 Anak Tambang Indonesia (ATI) dimana kepada
sosoknya banyak ilmuwan dan praktisi tambang Nusantara berguru. Di dalam Buku
100 ATI kisah naratif dari figur yang selalu bahagia ketika melihat masyarakat
di sekitar tambang tetap dapat hidup asri dan sejahtera tanpa tertinggal jauh
di belakang industri tambang kala menerbangkan bola dunia ke peradaban yang
sangat cepat dan canggih dapat dinikmati pada halaman-halaman pembuka.
Perintis dan pendiri Pama Persada yang kenyang makan asam
garam kehidupan mekanik di United Tractors setamat studinya di ITB tahun 1980
kini menikmati keberadaan maupun eksistensinya sebagai guru yang berkeliling
berbagai industri tambang lokal, nasional dan internasional selain bergerak
sebagai konsultan profesional.
Dalam berbagai kesempatan Sang Guru selalu mengingatkan,
bahwa industri tambang adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
meletakkan proses jutaan, bahkan milyaran tahun sehingga tanah, air dan
bebatuan mineral bisa diolah sedemikian rupa sehingga melentikkan teknologi
serba canggih ke ranah padat teknologi. Oleh karena semua hamparan tanah, air
dan bebatuan mineral itu adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, maka diperlukan
sikap dan mental yang adil terhadap alam, termasuk sesama umat manusia yang ada
di sekitar lokasi tambang.
"Hendaknya mereka tetap dapat hidup berdampingan dengan
industri tambang yang maju, dan mereka dapat meningkat derajat pendidikan,
kesehatan, bahkan pelaksanaan amal ibadah sesuai dengan agama maupun
kepercayaan yang mereka anut. Jangan sampai sumber daya alam mereka dikeruk
sedangkan mereka tetap terbelakang serta jumud dalam kemiskinan."
Dengan demikian perlu ada sentuhan yang sungguh-sungguh
terhadap dana sosial tanggung jawab perusahaan di mana reklamasi membuat lokasi
industri tetap asri, pada sisi lainnya derajat dan harkat kemanusiaan mereka
seluruhnya tetap dapat tumbuh seiring secara bersama-sama. Tidak ada yang
ditinggalkan.
Baca kisah Jeffrey Mulyono Negoro melakukan pemberdayaan
masyarakat desa di sekitar tambang selengkapnya di Buku 100 ATI di mana Suhu
alias Sifu ini dianugerahi banyak penghargaan dari masyarakat lokal, termasuk
almamaternya Ganesha, ITB. *