Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Meningkatkan Partisipasi Pekerja dalam Pelaporan Near Miss (Hampir Celaka)

 


Oleh: Eka Sumarna

Menurut National Safety Council (NSC), near miss (hampir celaka atau nyaris celaka) adalah suatu peristiwa yang tidak direncanakan, tidak mengakibatkan cedera, penyakit, atau kerusakan properti tetapi memiliki potensi untuk mengakibatkan kerugian-kerugian tersebut.


Pentingnya Mengidentifikasi Near Miss

  1. Meskipun tidak ada cedera yang terjadi pada near miss, tetap saja kejadian ini tidak boleh dianggap sepele. Mengidentifikasi dan mencegah near miss memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
  2. Meningkatkan Kesadaran Pekerja. Dengan mengidentifikasi dan melaporkan near miss, pekerja akan lebih sadar akan bahaya dan risiko di lingkungan kerja. Hal ini juga dapat meningkatkan kewaspadaan mereka dalam menghindari kecelakaan yang sebenarnya.
  3. Meningkatkan Kinerja Keselamatan. Mengumpulkan dan menganalisis data near miss dapat membantu perusahaan dalam memahami potensi bahaya dan kesalahan yang ada di tempat kerja. Hal ini dapat membantu meningkatkan kinerja keselamatan secara keseluruhan.
  4. Meningkatkan Produktivitas. Dengan mencegah kecelakaan dan near miss, produktivitas pekerja dapat meningkat. Hal ini karena pekerja tidak perlu menghabiskan waktu untuk menghadapi kecelakaan atau mengalami cedera yang dapat mengganggu produktivitas mereka.

Contoh near miss yang sering terjadi:

1.     Berhubungan dengan potensi risiko tergelincir, tersandung, terjatuh (Slips, Trips, and Falls)

  • Seorang karyawan hampir terpeleset di lantai yang baru saja dibersihkan yang tidak ditandai dengan tanda lantai basah.
  • Seorang pekerja tersandung tumpukan kecil kotak yang tertinggal di lantai kerja tetapi berhasil berpegangan pada meja terdekat.
  • Karpet yang longgar di lantai kantor menyebabkan seorang karyawan tersandung, nyaris terjatuh.
  • Tumpahan di kantin menyebabkan karyawan terpeleset dan jatuh, tetapi tidak mengalami cedera.
  • Selama shift malam, seorang karyawan hampir jatuh ke lubang got yang tidak tertutup di area parkir, yang kurang penerangan.
  • Lampu tangga padam, dan seorang karyawan melangkah melewati satu Langkah anak tangga tetapi berhasil meraih pegangan tepat pada waktunya untuk mencegah jatuh.
  • Mekanik terpeleset di tangga naik HD karena anak tangga berlumpur dan basah.
  • Dengan tidak adanya tangga, seorang karyawan menggunakan bangku sebagai pengganti dan kehilangan keseimbangan, hampir jatuh
  • Seorang pekerja terpeleset dan jatuh saat mencoba naik ke kabin buldoser, tidak ada cedera 

2.     Berhubungan dengan permesinan dan penggunaan peralatan

  • Pengaman mesin gergaji ditemukan hilang di sesaat sebelum digunakan, mencegah potensi cedera.
  • Sedang membersihkan meja kerja, menemukan kabel listrik terkelupas yang ternyata masih beraliran listrik, mencegah kemungkinan sengatan listrik.
  • Mesin press hampir aktif saat tangan pekerja berada di dalam, tetapi pengaman dimatikan tepat waktu.
  • Kebocoran gas terdeteksi di ruang boiler sebelum dapat menyala atau menyebabkan masalah kesehatan.
  • Belt Conveyor berjalan secara tak terduga, tetapi tali darurat segera ditarik sebelum ada orang yang terjepit di conveyor.
  • Alarm mundur kendaraan tidak berfungsi, tetapi seseorang berhasil mencegah kecelakaan pejalan kaki tertabrak.
  • Operator forklift melihat kebocoran cairan hidrolik sebelum memulai pekerjaan hari itu, pekerjaan tidak dilanjutkan karena ada potensi kegagalan mesin dan cedera akibat hilangnya kapasitas angkat secara tiba-tiba.
  • Roller conveyor lepas dan terjatuh, hampir mengenai mobil yang melintas di bawahnya 

3.     Berhubungan dengan kegiatan bekerja di ketinggian

  • Sebuah papan perancah hampir terlepas, tetapi pekerja, melangkah tepat waktu ke platform yang aman.
  • Ketika menaiki tangga, kaki tangga bergeser, tetapi ada pekerja lain menstabilkannya mencegah rekan kerjanya jatuh.
  • Seorang pekerja melangkah mundur hampir jatuh dari tepi bangunan tetapi diingatkan oleh rekan kerja tepat pada waktunya.
  • Sebuah alat tangan (hand tool) terjatuh dari ketinggian tetapi tidak mengenai siapa pun.
  • Di lokasi konstruksi, pagar pembatas sementara terlepas, ada pekerja yang awas dan memperbaikinya sebelum ada yang bersandar pagar dan berpotensi jatuh
  • Pekerja hampir kehilangan keseimbangan saat bekerja di atap, hampir tergelincir.
  • Pagar pembatas perancah terlepas ketika seorang pekerja bersandar, tetapi pekerja tersebut berhasil menstabilkan diri.
  • Seorang pekerja menjatuhkan alat kerja dari ketinggian, tetapi tidak mengenai siapa pun.
  • Karyawan terpeleset saat menaiki tangga tetapi berhasil menahan diri dengan berpegangan.
  • Pekerja hampir jatuh karena berpijak pada permukaan atap yang rapuh tetapi berhasil bergerak menjauh tepat waktu.

4. Berhubungan dengan perilaku berisiko dan bercanda

  • Seorang karyawan memutuskan untuk melompat dari bak truk pengiriman barang yang seharusnya menggunakan anak tangga, terpeleset dan terjatuh tetapi tidak mengalami cedera.
  • Mencoba mengambil barang-barang dari rak tinggi tanpa tangga, seorang anggota staf  memanjat unit rak, rak terlepas, material hampir menimpanya.
  • Mengabaikan tanda-tanda kelelahan dan pusing, seorang karyawan terus bekerja di ketinggian, hampir menyebabkan kehilangan keseimbangan.
  • Bercanda saling dorong di bengkel, hampir mengakibatkan salah satu terdorong ke dalam bak penggantian oli, tidak ada cedera.
  • Hampir menabrak belakang Dump Truck sewaktu melambung, slip karena jalan licin.

5. Berhubungan dengan rambu-rambu dan kegagalan komunikasi

  • Dua forklift hampir bertabrakan di persimpangan gudang karena rambu arus lalu lintas yang hilang.
  • Tag Bahaya listrik tidak segera diberi tanda, membahayakan karyawan yang sedang bekerja di area tersebut
  • Seorang pekerja hampir mengaktifkan mesin saat masih dalam perawatan karena tanda sedang dalam perbaikan' tidak ditampilkan secara mencolok.
  • Kegagalan untuk mengkomunikasikan pekerjaan di atas kepala menyebabkan nyaris kecelakaan ketika material terjatuh di dekat tempat karyawan berjalan.
  • Peralatan yang baru dipasang tidak memiliki rambu bahaya yang sesuai, yang menyebabkan nyaris kecelakaan ketika seorang karyawan tanpa sadar mengoperasikannya tanpa tindakan pencegahan keselamatan yang diperlukan.

Strategi peningkatan Pelaporan Near Miss

  1. Mengkomunikasikan bahwa near miss tidak masuk statistik insiden sehingga tidak mengganggu kinerja divisi/departemen atau Perusahaan.
  2. Mengangkat Near Miss Champion dari anggota jajaran manajemen untuk menjadi penggerak program near miss. Posisi ini tidak dimaksudkan untuk menjadi administrator dari program tetapi bertanggung jawab untuk hal-hal berikut termasuk:

a.     Mempromosikan program pelaporan insiden hampir celaka di antara pekerja.

b.     Memelihara kesadaran yang tinggi di Perusahaan dengan program near miss;

c.     Menciptakan komitmen manajemen yang kuat terhadap nilai pelaporan insiden near miss;

d.     Memastikan near miss diklasifikasikan berdasarkan potensi keparahannya untuk keperluan investigasi.

e.     Menginvestigasi near miss yang berpotensi menimbulkan cedera serius atau fatal menggunakan Form Laporan Investigasi near miss.

f.      Mengkomunikasikan, memelihara dan meninjau secara berkala program near miss.Jika dibutuhkan, terutama untuk mendorong karyawan dalam melaporkan near miss, sebuah pernyataan dari Kepala Divisi untuk tidak mengenakan tindakan disipliner untuk pelaporan near miss harus dibuat dan dikomunikasikan.

g.     Pastikan karyawan dan pihak terkait di bawah tanggung jawabnya dilatih mengenai pentingnya program near miss dan pelaporan near miss.

h.     Program sosialisasi program near miss harus dikembangkan dan disampaikan.

i.      Semua karyawan harus menerima sosialisasi program kesadaran tentang pelaporan near miss dan pentingnya pelaporan tersebut.

j.      Pengawas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan program hampir celaka di masing-masing Unit Organisasi/area harus berpartisipasi dalam sosialisasi program near miss.

k.     Pengawas yang bertanggung jawab untuk menyelidiki near miss harus telah menyelesaikan modul Investigasi Insiden keselamatan.

l.      Umpan balik kepada karyawan dan/atau kru yang mengajukan laporan near miss harus diberikan dalam forum yang sesuai seperti Rapat K3, Kru meeting, dll. 

*Penulis adalah OHS Consultant, Praktisi Keselamatan Pertambangan