Tfz9BSAlTfr7TSGlTUM5TfAlGA==

Meningkatkan Keselamatan Pertambangan Melalui Inspeksi

 

Safety Sharing Session

Bogor - Inspeksi telah menjadi langkah yang sangat terampil dalam keselamatan, walaupun metodenya sudah lama. Dulu, inspeksi hanya melibatkan pengawasan fisik, tetapi sekarang kita menggunakan beragam teknik, termasuk penggunaan kamera, untuk mengawasi, mengamati, dan memperbaiki keselamatan. Prosedur inspeksi peraturan pertambangan melibatkan 14 item dan minimal 6 tahapan inspeksi. Namun, di lapangan, pelaksanaan seringkali lebih rumit daripada yang dibayangkan. Terkadang, orang hanya fokus pada tampilan visual tanpa memerhatikan elemen-elemen kritikal yang memerlukan perhatian. Meskipun informasi telah disampaikan setelah inspeksi, tidak selalu dipahami, dan kesalahan sering diulang. Belajar dari pengalaman kolega di berbagai perusahaan adalah cara untuk meningkatkan efektivitas inspeksi dan memastikan bahwa pelajaran berharga diterapkan.

Kegiatan APKPI Safety Sharing Session Batch LXI dengan tema "Inspeksi Keselamatan Pertambangan" diadakan pada Rabu, 11 Oktober 2023, pukul 19.15 WIB, secara daring.

"Saya berharap teman-teman semua sharing kita selain keilmuan mengapa tiap minggu kita harus mengulang hal-hal yang sama karena tentu kita menemukan Teknik yang efektif sehingga inspeksi yang kita buat dan kita lakukan didalam suatu perusahaan menjadi semakin hari semakin efektif. Nukan hanya memenuhi syarat tetapi bisa merubah perilaku merubah tempat kerja kita paling sehat, selamat, dan tempat yang semakin produktif," kata Ir. Alwahono, MBA., MOHS

SHE System Implementation Section Head PT Pamapersada Nusantara Ardhila Chadarisman,, menjelaskan bahwa visi perusahaan adalah menjadikan kontraktor penambangan terkemuka dunia dengan produktivitas, Teknik, keselamatan dan Kesehatan kerja serta lingkungan hidup terbaik (best present). Misi perusahaan melibatkan mengoptimalkan manfaat layanan tingkat dunia, menciptakan peluang bagi karyawan untuk mengembangkan kompetensi mereka, terus berusaha untuk menguasai kemampuan teknologi dan Teknik dengan perspektif lingkungan keselamatan manusia, serta memberikan pengembalian terbaik kepada pemegang saham.

Keselamatan kerja dan lingkungan hidup menjadi budaya perusahaan dengan tim yang sinergis, bertindak penuh tanggung jawab, siap menghadapi tantangan, perbaikan terus menerus, dan K3LH adalah cara hidup perusahaan, memberikan nilai tambah pada semua pihak yang terlibat.

Dari sini kita masuk pada nilai-nilai inti, supaya mendarat seluruh insan pertambangan yang ada di area kerja, yaitu safety beliefs. Kita percaya kepada keselamatan sebagai Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Operasional tambang merupakan aktifitas berisiko tinggi, namun kecelakaan bisa dicegah. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, kompeten dan taat prosedur merupakan kunci keselamatan, dan keselamatan merupakan kunci kesuksesan.

Teori dasar yaitu Chain of Event Concept, yang mengatakan bahwa setiap insiden atau kecelakaan ini disebabkan 88% tindakan tidak aman, 10% kondisi tidak aman, dan 2% takdir.

Dalam teori domino, kita memahami bahwa insiden yang tidak diinginkan harus dicegah dengan menghilangkan Immediate Causes, yang mencakup substandard act dan substandard condition.

Secara umum, terdapat dua jenis inspeksi, yaitu inspeksi terencana dan inspeksi langsung. Inspeksi terencana direncanakan dilakukan oleh pengawas atau pekerja, sedangkan inspeksi langsung dilakukan sesaat saat berada pada suatu waktu atau tempat tertentu.

Safety Accountability Program erat kaitannya dengan keterlibatan karyawan, pekerja tambang dalam program keselamatan. Jenis-jenis inspeksi melibatkan aktivitas high risk, inspeksi terencana, inspeksi SPP, dan inspeksi langsung.

Kunci keselamatan adalah melibatkan sebanyak-banyaknya pekerja, antisipasi pekerja, dan pembuatan sistem dan prosedur yang baik. Pengawas harus melakukan inspeksi untuk perbaikan segera, pengendalian yang memadai, meningkatkan kesadaran dan STD K3, dan memastikan alat keselamatan yang sesuai.

Ketika berbicara tentang inspeksi keselamatan pertambangan, terdapat tahapan dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, rekomendasi, tindak lanjut, evaluasi, hingga laporan penyebar luasan hasil inspeksi.

Obyek dari inspeksi meliputi semua area kerja, sarana prasarana instansi dan peralatan, serta kegiatan atau area berisiko tinggi.

Senior Operasional Risk PT Vale Indonesia, Felix Lebukan, S. T, menjelaskan jenis-jenis inspeksi yang ada di PT Vale, seperti Critical Control Verification (CCV), Leardership in field (LIF), Job Cycle check, RAC Inspection, MHS inspection, SWP inspection, dan lainnya. Hal ini kesempatan untuk melibatkan semua lapisan operator mulai dari operator/pekerja pemeliharaan/kontraktor hingga manajer, dalam menerapkan kontrol keselamatan.

Manajemen risiko kritikal adalah langkah kunci dalam memahami dan mencegah risiko kritikal yang berpotensi fatal, serta memastikan bahwa kontrol kritikal selalu ada dan berfungsi.

Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pekerja kembali dengan selamat setiap hari dalam operasi pertambangan.

Type above and press Enter to search.