Holding tambang pelat merah Indonesia, MIND ID, diperkirakan akan mengantongi laba bersih yang positif sepanjang 2022. Hal ini berdasarkan pada kinerja anak usaha yang mampu mencatat perbaikan kinerja di bawah komando MIND ID.
Meskipun laporan keuangan tahunan MIND ID belum dipublikasikan, performa keuangan anak usahanya yang memiliki saham publik menunjukkan optimisme. MIND ID memiliki enam anak usaha, empat di antaranya adalah perusahaan publik yang sahamnya dapat diperjualbelikan di BEI seperti ANTM, PTBA, TINS, dan INCO.
Pada 2022 hampir seluruh anak usaha MIND ID mencatatkan prestasi keuangan yang baik. ANTM mencatatkan pendapatan sebesar Rp 45,93 triliun atau naik 19,5% secara YoY. Sementara itu, PTBA berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 45,8% secara YoY menjadi Rp 42,65 triliun.
Jika pendapatan ketiga perusahaan yang sudah terkonsolidasi di MIND ID digabungkan, maka MIND ID akan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 102 triliun pada 2022, meningkat sebesar 22,8% dari tahun sebelumnya. Jika seluruh anak usaha digabungkan termasuk Inalum, maka total pendapatan MIND ID diperkirakan mencapai Rp 126 triliun, naik sekitar 34% dari 2021.
Kenaikan pendapatan dari anak usaha tidak hanya karena melambungnya harga komoditas, tetapi juga karena kemampuan perusahaan memanfaatkan momentum. Misalnya, PTBA berhasil mengekspor batu bara ke Eropa ketika terjadi krisis energi.
Dari sisi bottom-line, laba bersih ketiga anak usaha MIND ID, yaitu ANTM, PTBA, dan TINS yang terkonsolidasi, diperkirakan mencapai Rp 17,43 triliun pada 2022, naik sekitar 57,4% secara YoY. Peningkatan signifikan tersebut dikontribusikan oleh pertumbuhan penjualan dan efisiensi operasional.
Margin laba kotor ANTM meningkat dari 17% di 2021 menjadi 18% di 2022. Sementara itu, margin laba operasional dan laba bersih juga meningkat, yaitu dari 7% menjadi 9% dan dari 5% menjadi 8% pada 2022. PTBA juga berhasil mencatatkan peningkatan marjin laba bersih dari 27% pada 2021 menjadi 29% pada 2022.
Kinerja cemerlang anak usaha MIND ID diyakini akan membuat laporan keuangan induk semakin membaik. Total laba bersih ketiga anak usaha, yaitu ANTM, PTBA, dan TINS, mencapai Rp 17,4 triliun. Namun, dengan kinerja PTFI dan Inalum. (Lindu)