PT Aneka Tambang Tbk fokus implementasi kebijakan strategis pengelolaan biaya yang tepat dan efisien. Foto: ANTAM |
MINESAFETY -- PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk sukses mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp18,77 triliun atau tumbuh 9% pada kuartal I/2022 ini dibandingkan periode yang sama pada 2021 lalu sebanyak Rp17,28 triliun.
Dengan keuntungan penjualan itu, ANTAM melaksanakan pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp930,87 miliar atau 50% dari laba bersih tahun buku 2021 yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan.
Kontribusi penjualan dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp14,54 triliun atau sebesar 77% dari total penjualan bersih ANTAM periode kuartal I/2022. Hal tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit.
Sekretaris Perusahaan ANTAM Syarif Faisal Alkadrie mengatakan di tengah tantangan dari kenaikan biaya energi, bahan baku, jasa pengangkutan serta jasa pengapalan komoditas pertambangan, pada kuartal I/2022 capaian laba kotor ANTAM tercatat sebesar Rp4,03 triliun, atau tumbuh 27% year over year (YoY) jika dibandingkan laba kotor kuartal I/2021 sebesar Rp3,17 triliun.
"Sepanjang periode kuartal I/2022, perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp1,46 triliun dan total penghasilan lain-lain, bersih sebesar Rp748,62 miliar. Laba bersih periode berjalan ANTAM pada kuartal 1/2022 mencapai Rp1,53 triliun, tumbuh 32% (yoy) dari laba periode berjalan pada kuartal 1/2021 sebesar Rp1,16 triliun," kata Syarif dikutip Minesafety, Senin (5 September 2022).
Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 65% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp12,28 triliun. Tercatat pada kuartal I/2022 volume penjualan logam emas mencapai 13,47 ton, tumbuh jika dibandingkan capaian penjualan pada kuartal I/2022 sebesar 13,34 ton.
Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional serta pertumbuhan tingkat penyerapan emas di dalam negeri, pada kuartal/2022 ANTAM mencatatkan penguatan kinerja penjualan emas dengan capaian sebesar 6,89 ton, tumbuh 5% jika dibandingkan periode triwulan pertama tahun 2022 (Januari – Maret 2022, kuartal I/2022) sebesar 6,58 ton. Pada kuartal I/2022, produksi logam emas yang berasal dari tambang perusahaan mencapai 673 kg.
Dia mengutarakan perusahaan berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang periode enam bulan pertama pada 2022 (Januari - Juni 2022) dengan capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp3,74 triliun, yang tumbuh 50% jika dibandingkan capaian EBITDA periode enam bulan pertama tahun 2021 (Januari - Juni 2021) sebesar Rp2,49 triliun.
ANTAM secara konsisten mampu menjaga soliditas struktur keuangan yang tercermin dari tingkat kas dan setara kas sebesar Rp3,23 triliun. Perusahaan mampu menurunkan tingkat pinjaman berbunga (interest-bearing debt) yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi sebesar total Rp2,76 triliun.
Tingkat pinjaman berbunga ANTAM pada akhir periode kuartal I/2022 mencapai Rp4,32 triliun, turun 39% dari posisi pinjaman pada akhir periode yang sama pada 2021 sebesar Rp7,08 triliun.