Agus Wiramsyah Oscar
MINE SAFETY- Demi tuntas pekerjaan walau harus mengorbankan sementara waktu meninggalkan keluarga akibat pandemi Covid-19, tidak membuat Agus Wiramsyah Oscar patah semangat.
Dedikasi Direktur Operasi dan Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Insani Baraperkasa ini tidak diragukan lagi di pertambangan. Prinsip berkubang di dunia tambang sudah mendarah daging hal biasa.
"Kami ini orang tambang yang dibesarkan di tambang, menapaki kehidupan dari tambang dan menikmati setiap jengkal kehidupan dari tambang," kata Oscar kepada Mine Safety, Kamis (22/10/2021).
Pria yang merupakan salah satu tokoh di buku 100 Anak Tamabng Indonesia (ATI) ini punya pengalaman tidak terlupakan saat pandemi Covid-19 menghantam dunia, begitu pula di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Ketika itu, dia harus meyakinkan karyawan di kantor dan keluarganya di Kota Balikpapan bahwa baik-baik saja tidak terpapar Covid-19.
Malah, menurut Oscar, muncul cerita lucu saat para karyawan dan direksi Insani Baraperkasa mengira dia terjangkit Covid-19. Pada satu hari, dia meluncur dari mess penginapan menuju kantor yang hanya berjarak 1 jam 15 menit dalam kondisi flu.
Setiba di kantor, karyawan melihat dirinya flu dan langsung menghindar. Parahnya, karyawan lain menutup pintu setiap departemen agar Oscar tidak masuk ke dalam ruangan-ruangan tersebut.
Belum cukup sampai di situ, karyawan lain meminta kepada direktur agar Oscar pulang tidak masuk kantor. Melihat hal-hal itu, Oscar memaklumi karena upaya mereka menjaga kesehatan.
"Tetapi terlalu berlebihan. Ya, saya memaklumi saja. Hahaha...." kata Oscar tertawa lebar mengingat masa-masa itu.
Oscar lalu mengikuti arahan direksi dia pergi untuk tes swab dan hasilnya negatif. Sejak awal sudah yakin bahwa tidak memiliki gejala mengarah terpapar Covid-19.
Memang hal menyedihkan akibat dampak Covid-19 membuat dia terpaksa berpisah dengan keluarga. Padahal jarak Samarinda dan Balikpapan lebih kurang 2 jam 30 menit. Begitu dekat. Namun, demi menjaga kesehatan keluarga lebih baik tidak berjumpa sementara waktu.
Di kantornya, protokol kesehatan (prokes) sangat ketat. Hingga hari ini, mereka menerapkan kebijakan untuk swab antigen setiap 2 minggu sekali. Sehingga apabila karyawan diketahui terpapar Covid-19 maka segera harus isolasi mandiri.
Prokes lain penerapan 5 M yakni, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, membatasi mobilisasi dan menghindari kerumunan.