Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri pertambangan berlomba-lomba melakukan efesiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan alat-alat produksi yang semakin komplek. Makin kompleknya peralatan yang digunakan, makin besar pula potensi bahaya yang mungkin terjadi dan makin besar pula kecelakaan kerja yang timbul apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin.
Hal ini menunjukkan bahwa masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan dalam industri secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus dikembangkan di dalam penanganan Keselamatan Pertambangan dan pengendalia potensi bahaya harus senantiasa dikembangkan dan dikelola dengan baik.
Salah satu pengelolaan Keselamatan Pertambangan di tempat kerja adalah dengan memastikan semua Pengawas Operasional yang melakukan pengawasan terhadap ditaatinya prosedur dan peraturan perundang-undangan Keselamatan Pertambangan telah memiliki kompetensi yang memadai salah satunya kompetensi POP (Pengawas Operasional Pertama).
Untuk itu diklat dan sertifikasi kompetensi
pengawas operasional pertama (POP) ini sangat diperlukan oleh setiap personil
yang akan ditunjuk sebagai pengawas operasional pertama atau pengawas lini
depan sebagai bentuk pembinaan agar pengawas operasional memiliki kemampuan dan
pengetahuan tentang keselamatan pertambangan dalam rangka mengendalikan risiko
ditempat kerja.